Bahan :
200 gr Tepung Kanji
100 gr Tepung Beras
600 cc Santan dari 1 butir Kelapa
200 gr Gula Pasir
1/2 sdt Garam
2 lbr Daun Pandan
2 or 3 tetes Pewarna Makanan (secukupnya)
Cara :
- Panaskan alat pengukus hingga mendidih dan biarkan tetap menyala dengan api sedang. Lapisi tutup kukusan dengan serbet.
- Lalu siapkan loyang brownies or 20x20x4cm yg diolesi dengan mentega tipis saja dan sudah dialasi plastik bening. Sisihkan
- Rebus santan, gula, daun pandan dan garam hingga mendidih sambil diaduk2 biar santan nggak pecah. Angkat, sisihkan biar agak hangat sedikit.
- Campur rata t. kanji & t. beras.
- Masukkan santan kedalam campuran tepung sambil diaduk2 hingga rata tercampur and tidak berbutir.
- Bagi adonan menjadi 2 atau 3 bagian, lalu beri pewarna makanan.
- Tuang salah satu adonan kedalam loyang menggunakan sendok sayur besar (2 sendok). Kukus selama 10 menit dengan api sedang cenderung kecil.
- Tuang 1 sendok sayur lagi adonan dengan warna yg berbeda, lalu kukus lagi selama 5 mnt. Lakukan tahap ini berulang hingga adonan habis. Terakhir kukus selama 25 mnt hingga matang.
- Setelah agak dingin, keluarkan dari loyang ke rak pendingan dan biarkan hingga kue lapis dingin. Potong2 sesuai selera.
NB: Cara aku memotong kue Lapis biar tetap cantik yaitu dengan membungkus pisau yg tajam dengan plastik trus direkatkan dengan menggunakn Selotip di ujung (dekat tangan) pisau. Lalu olesi tipis aja dengan minyak goreng yang masih baru. Potong2 deh...
Kalo pisau ts mulai agak lengket, kembali diolesi minyak bersih yaaa...
Slamat mencoba... ;>
Salam dari IbuMamah yg Punya Dapur Sulawesi 16
.jpg)
- Dapur Sulawesi 16
- Soroako, Sulawesi Selatan, Indonesia
- Salam kenal buat semua... Saya ibu dari 3 anak (2 putri & 1 putra). Ceritanya lagi nyoba2 bikin blog nih... Mudah2an kali ini berhasil. Oiya berhubung kami sekeluarga tinggal di Desa Soroako - Sulawesi Selatan, and jauh dari keramaian kota berserta Mall2 and aneka jajanan yg bervariatif. Jadi mau nggak mau saya sebagai ibu rumah tangga harus pintar2 bikin cemilan buat keluarga tercinta. Jadi yang tadinya samasekali tidak pernah kenal yang namanya oven or teman2 di dapur, jadi harus terbiasa deh. Alhamdulillah satu persatu jenis macam kue-kue, dari cake Ulang Tahun, kue basah (Tradisional), sampai kue yg lagi (masih) populer berhasil aku taklukkan (ciiieee...) Dan syukur alhamdulillah-nya lagi jadi bisa and sedikit PD untuk terima pesanan meski masih terima pesanan dalam jumlah yg sedikit. Namanya juga masih belajar and masih harus banyak belajar lagi... Silahkan bagi teman-teman yang berkenan untuk mengintip sebentar ke Dapur Sulawesi 16 (Dapurnya IbuMamah)
No comments:
Post a Comment